Bahasa dan Sastra Arab

Breaking

Post Top Ad

Your Ad Spot

Sunday, 7 October 2018

TEKA TEKI HARTA KARUN SULTAN - Menuju Museum Topkapi -

badansarab menuju museum topkapi

Aliyah: “Apakah masjisdnya masih ada?”
Ibrahim: “Tidak, sekarang menjadi sebuah museum kebudayaan yang di buka bagi para pengunjung.”
Taksi berhenti di depan rumah Ibrahim, seorang bibi menyambut ketiga petualang itu dan mengemukakan alasan suaminya(Izat) tidak bisa menunggu mereka di stasiun Haydar Pasa karena kesibukannya. Amir memperhatikan koran yang telempar diatas meja di samping kursi dan dia mulai mencoba untuk membaca nama koran itu dan dia kesulitan dalam mencobanya. Doktor Izat tersenyum: “Namanya Gunaydin Jazit Si dan artinya koran selamat pagi.”
Ibrahim (menambahkan): “Gunaydin dalam bahasa Turki berarti sobahul khoir”
Amir:”Aku kira koran berbahasa Inggris dengan satu huruf.”
Doktor Izat: “Bahwasannya bahasa Turki ditulis dengan bahasa Arab sampai berdirinya Republik turki sesudah masa daulah Utsmaniyah, dan yang menggagasnya yakni Mustafa Kemal Ataturk memerintahkan agar menulisnya dengan huruf latin.”
Ibrahim: “Adapun arti dari namanya(Ataturk) berarti bapaknya orang-orang Turki, dia turun langsung ke lapangan berpartisipasi di dalam pengajaran khususnya penyebaran buku-buku dengan huruf baru.”
Ibrahim mengambil koran, ketika dia membaca dengan seksama apa yang ada di halaman pertama, dia sampai bersorak kaget:”Ini adalah peristiwa yang menakjubkan.”
Amir (terkejut dan bertanya): “peristiwa apa?”
Ibrahim mengangkat kepalanya dan berkata dengan takjub: “pencurian mushaf kecil dari Topkapi.”
Arif: “pencurian mushaf!”
Amir: “Tidak, aku kira dicuri untuk membaca ayat-ayat dari Al-Quran yang mulia.”
Aliyah: “Atau untuk mendapatkan barokah darinya.”
Ibrahim: “Mushaf yang di curi adalah mushaf yang berharga ditulis dengan tangan.”
Aliyah: “Ini yang menjadikannya sangat berarti di sisi penggemar seni yang mengumpulkan tulisan-tulisan kuno.”
Amir: “Aneh, jika tidak mengundang kekaguman”
Ibrahim: “Tidak, mengejutkan jika pencuri mencuri mushaf manuskrip dan meninggalkan barang berharga yang ada di samping di dalam  lemari kaca.”
Arif: “Memang apa yang ada di sampingnya?”
Ibrahim: “lampu mahal yang terbuat dari zamrud diatasnya ada emas-emas kecil yang di potong-potong seukuran batu-batu intan berlian dan jam yang langka.”
Amir: “Semuanya mudah untuk dibawa.”
Arif: “Ini adalah teka-teki besar.”
Aliyah: “Aku yakin ini adalah sebuah mushaf yang mulia yang di dalamnya tersembunyi sebuah rahasia yang besar.”
Amir: “Apa itu Topkapi, yang terjadi pencurian mushaf darinya?”
Ibrahim: “Topkapi adalah istana Sultan Muhammad Al-Fatih.”
Doktor Izat (melengkapi): “Disini berdiri sejumlah kesultana daulah Utsmaniyah yang menyebar kekuasaannya dari pintu gerbangnya yang ada di Viena ibukota Nimasa(Austria) sampai ke teluk Arab.”
Arif: “Dan siapa yang mendiami istana itu saat ini?”
Ibrahim: “Istana itu menjadi sebuah museum saat ini, dan menetapkan bahwasannya embratoria Usmaniyah dibawah satu naungan.”
Aliyah berpaling ke arah saudaranya seraya berkata: “Apa pandangan kalian?”
Amir dan Arif beralih dari tempat duduknya dan Amir mempertegas: “Masalah ini tidak membutuhkan sebuah pandangan.”
Arif: “Ayo kita ke museum istana Topkapi.”

No comments:

Post a Comment

Post Top Ad

Your Ad Spot